Geopark Ngarai Sianok & Maninjau
Geopark Ngarai Sianok & Maninjau
Sumbarkita - Tim Verifikasi Geopark Nasional (TVGN)
mengunjungi Kota Bukittinggi pada 11–16 Juni 2025. Tim yang dipimpin oleh Prof.
Dr. Mega Fatimah Rosana ini didampingi oleh Ir. S.R. Sinung Baskoro dan
Misbahib Haraha dalam rangka memverifikasi potensi kawasan Ngarai
Sianok-Maninjau sebagai bagian dari pengusulan menjadi UNESCO Global Geopark
(UGG).
Selama kunjungan, tim melakukan peninjauan langsung ke
sejumlah lokasi utama, termasuk Ngarai Sianok dan Danau Maninjau. Selain itu,
tim juga menyempatkan diri mengunjungi Jam Gadang, ikon Kota Bukittinggi, yang
menjadi salah satu daya tarik wisata kota tersebut. Kedatangan
rombongan di Jam Gadang disambut langsung oleh Wakil Wali Kota Bukittinggi,
Ibnu Asis yang didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi, Rofie.
Dalam peninjauan lapangan, tim Verifikasi Geopark Nasional
mengungkapkan kekaguman mereka terhadap struktur geologi unik di Ngarai Sianok,
serta koleksi fosil purbakala yang terawat dengan baik di museum setempat. Namun,
salah satu momen yang paling berkesan bagi tim adalah ketika mereka mengunjungi
sentra produksi kerupuk sanjai. Di lokasi ini, tim menyaksikan secara langsung
proses pembuatan kerupuk yang masih dilakukan secara tradisional, dengan
menggunakan tungku kayu dan melibatkan peran penting kaum perempuan dalam
menjaga warisan budaya kuliner tersebut.
“Prof. Mega Fatimah Rosana sangat kagum dengan kearifan
lokal yang masih terjaga di Bukittinggi, terutama peran wanita dalam memasak
kerupuk sanjai secara tradisional. Aspek gender dalam proses ini bahkan telah
terpenuhi 100 persen,” ujar Ketua Tim Verifikasi. Kunjungan ini diharapkan
dapat memperkuat posisi Bukittinggi sebagai destinasi wisata geopark unggulan
yang berkelanjutan. Keindahan alam serta kekayaan budaya dan kearifan lokal
yang dimiliki kota ini menjadi modal penting untuk menarik minat wisatawan,
baik domestik maupun mancanegara.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bukittinggi mematangkan
persiapan Geopark Nasional Ngarai Sianok Maninjau dalam rangka menghadapi
penilaian sebagai Geopark berstatus internasional atau UNESCO Global Geopark
(UGG), sekaligus mempertahankan statusnya sebagai Geopark Nasional.Wali Kota
Bukittinggi, Ramlan Nurmatias pada Rabu (28/5), menegaskan pentingnya
kolaborasi lintas sektor dan komitmen bersama dalam mengelola serta
mempromosikan Geopark Ngarai Sianok Maninjau.
Dalam rapat tersebut dibahas berbagai langkah strategis,
antara lain memastikan kebersihan lingkungan di sekolah-sekolah yang akan
dikunjungi tim penilai, mensterilkan area geosite dari sampah, hingga
menggerakkan program edukatif seperti School Goes to Geopark. Tak hanya itu,
Pemerintah Kota juga merencanakan strategi branding produk UMKM dengan
identitas Geopark, perbaikan marka jalan di sekitar lokasi geosite, serta
penyediaan informasi lengkap terkait Geopark Ngarai Sianok melalui situs resmi
Pemko Bukittinggi.Tak hanya itu, Pemerintah Kota juga merencanakan strategi
branding produk UMKM dengan identitas Geopark, perbaikan marka jalan di sekitar
lokasi geosite, serta penyediaan informasi lengkap terkait Geopark Ngarai
Sianok melalui situs resmi Pemko Bukittinggi.
Kepala Badan Pengelola Geopark Ngarai Sianok Maninjau, Ahmad
Fadhly, dalam rapat menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dan
masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa secara historis, kawasan Agam dan
Bukittinggi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam pengembangan
geopark ini.Salah satu poin penting lainnya yang
dibahas adalah rencana pemanfaatan Rumah PDRI sebagai kantor sekretariat
bersama Badan Pengelola Geopark Ngarai Sianok Maninjau.
Wali Kota Ramlan menyatakan harapannya agar dengan kerja sama yang kuat antar pihak, Geopark Ngarai Sianok Maninjau dapat meraih pengakuan dunia sebagai UNESCO Global Geopark, sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat.